SUARA.NABIRE - Berdasarkan ragam bentuk polanya, Busthan Abdy (2017) menyatakan bahwa pengetahuan dapat di bagi menjadi 4 (empat) bagian pe...
SUARA.NABIRE - Berdasarkan ragam bentuk polanya, Busthan Abdy (2017) menyatakan bahwa pengetahuan dapat di bagi menjadi 4 (empat) bagian penting, yaitu pengetahuan yang tahu bahwa (know-that); pengetahuan yang tahu bagaimana (know-how); pengetahuan yang tahu tentang (know-about); dan pengetahuan yang tahu mengapa (know-why).
Know-that. Pengetahuan tahu bahwa, adalah pengetahuan tentang informasi tertentu (tahu bahwa sesuatu terjadi, tahu bahwa apa yang dikatakan benar, dll). Pengetahuan ini disebut juga dengan know that (tahu bahwa). Jenis pengetahuan ini adalah pengetahuan teoritis dan ilmiah yang berkaitan dengan keberhasilan mengumpulkan informasi atau data tertentu. Jadi kekuatan pengetahuan jenis ini terletak pada data dan informasi yang diperoleh seseorang.
Know-how. Pengetahuan tahu bagaimana, lebih merupakan pengetahuan yang menyangkut bagaimana melakukan sesuatu. Dikenal dengan know-how (tahu bagaimana). Pengetahuan ini juga berkaitan dengan keterampilan teknis dalam melakukan sesuatu. Seseorang yang memiliki pengetahuan ini, berarti ia tahu bagaimana melakukan sesuatu. Itu sebabnya pengetahuan jenis ini berkaitan dengan praktek, sehingga bisa dikatakan sebagai pengetahuan praktis. Tentu hal ini tidak berarti bahwa pengetahuan jenis ini hanya bersifat praktis semata. Karena pengetahuan jenis ini memiliki landasan atau asumsi teoritis yang telah diaplikasikan menjadi pengetahuan praktis. Mencakup: olahraga, teknik, komputer, manajemen, dll.
Know-about. Pengetahuan tahu tentang, adalah sesuatu yang sangat spesifik menyangkut pengetahuan akan sesuatu atau seseorang melalui pengalaman dan pengenalan pribadi. Unsur terpenting dari pengetahuan ini adalah pengenalan dan pengalaman pribadi secara langsung dengan objeknya. Karenanya disebut juga sebagai pengetahuan berdasarkan pengenalan. Knowing yang dimaksudkan di sini adalah “kenal secara pribadi” yaitu pengetahuan langsung yang bersifat personal. Ciri khas pengetahuan ini adalah: pengetahuan didasarkan pada pengenalan pribadi yang langsung dengan objek, subjek mampu membuat penilaian tertentu atas objeknya karena pengenalan pribadi yang bersifat langsung ke objek, pengetahuan ini bersifat singular, yaitu hanya berkaitan dengan objek atau barang khusus.
Know-why. Pengetahuan tahu mengapa, adalah jenis pengetahuan yang berkaitan dengan ‘pengetahuan bahwa’. Hanya saja, ‘tahu mengapa’ jauh lebih mendalam daripada ‘tahu bahwa’. Karena ‘tahu mengapa’ berkaitan dengan penjelasan, sebab ia tidak hanya berhenti pada informasi saja, tetapi menerobos masuk ke dalam data atau informasi yang ada. Pengetahuan jenis ini adalah pengetahuan yang mencoba meraguka, mempertanyakan dan mengkaji sesuatu informasi yang didapatkan pada jenis pengetahuan ‘tahu bahwa’ yang pertama. Mengapa sesuatu dapat terjadi sebagaimana adanya? Mengapa apel selalu jatuh ke tanah? Mengapa planet-planet selalu berada pada orbitnya?. Itu sebabnya pengetahuan jenis ini adalah pengetahuan paling tinggi dan mendalam yang sekaligus merupakan pengetahuan ilmiah. Artinya, manusia selalu digerakkan kecenderungan dasar dalam dirinya, yang selalu ingin mengetahui lebih dan lebih lagi (Sonny Keraf & Mikhael Dua, 2013:34-36).
Oleh: Abdy Busthan
Know-that. Pengetahuan tahu bahwa, adalah pengetahuan tentang informasi tertentu (tahu bahwa sesuatu terjadi, tahu bahwa apa yang dikatakan benar, dll). Pengetahuan ini disebut juga dengan know that (tahu bahwa). Jenis pengetahuan ini adalah pengetahuan teoritis dan ilmiah yang berkaitan dengan keberhasilan mengumpulkan informasi atau data tertentu. Jadi kekuatan pengetahuan jenis ini terletak pada data dan informasi yang diperoleh seseorang.
Know-how. Pengetahuan tahu bagaimana, lebih merupakan pengetahuan yang menyangkut bagaimana melakukan sesuatu. Dikenal dengan know-how (tahu bagaimana). Pengetahuan ini juga berkaitan dengan keterampilan teknis dalam melakukan sesuatu. Seseorang yang memiliki pengetahuan ini, berarti ia tahu bagaimana melakukan sesuatu. Itu sebabnya pengetahuan jenis ini berkaitan dengan praktek, sehingga bisa dikatakan sebagai pengetahuan praktis. Tentu hal ini tidak berarti bahwa pengetahuan jenis ini hanya bersifat praktis semata. Karena pengetahuan jenis ini memiliki landasan atau asumsi teoritis yang telah diaplikasikan menjadi pengetahuan praktis. Mencakup: olahraga, teknik, komputer, manajemen, dll.
Know-about. Pengetahuan tahu tentang, adalah sesuatu yang sangat spesifik menyangkut pengetahuan akan sesuatu atau seseorang melalui pengalaman dan pengenalan pribadi. Unsur terpenting dari pengetahuan ini adalah pengenalan dan pengalaman pribadi secara langsung dengan objeknya. Karenanya disebut juga sebagai pengetahuan berdasarkan pengenalan. Knowing yang dimaksudkan di sini adalah “kenal secara pribadi” yaitu pengetahuan langsung yang bersifat personal. Ciri khas pengetahuan ini adalah: pengetahuan didasarkan pada pengenalan pribadi yang langsung dengan objek, subjek mampu membuat penilaian tertentu atas objeknya karena pengenalan pribadi yang bersifat langsung ke objek, pengetahuan ini bersifat singular, yaitu hanya berkaitan dengan objek atau barang khusus.
Know-why. Pengetahuan tahu mengapa, adalah jenis pengetahuan yang berkaitan dengan ‘pengetahuan bahwa’. Hanya saja, ‘tahu mengapa’ jauh lebih mendalam daripada ‘tahu bahwa’. Karena ‘tahu mengapa’ berkaitan dengan penjelasan, sebab ia tidak hanya berhenti pada informasi saja, tetapi menerobos masuk ke dalam data atau informasi yang ada. Pengetahuan jenis ini adalah pengetahuan yang mencoba meraguka, mempertanyakan dan mengkaji sesuatu informasi yang didapatkan pada jenis pengetahuan ‘tahu bahwa’ yang pertama. Mengapa sesuatu dapat terjadi sebagaimana adanya? Mengapa apel selalu jatuh ke tanah? Mengapa planet-planet selalu berada pada orbitnya?. Itu sebabnya pengetahuan jenis ini adalah pengetahuan paling tinggi dan mendalam yang sekaligus merupakan pengetahuan ilmiah. Artinya, manusia selalu digerakkan kecenderungan dasar dalam dirinya, yang selalu ingin mengetahui lebih dan lebih lagi (Sonny Keraf & Mikhael Dua, 2013:34-36).
Oleh: Abdy Busthan
COMMENTS